Pengandaian seorang spesialis Al-Qur’an masuk neraka acap kali muncul dalam pembicaraan keagamaan untuk menekankan betapa pentingnya pengamalan ilmu yang benar.
Pengandaiannya seperti ini, jikalau seorang https://www.cahayasumbar.com/ spesialis Al-Qur’an memiliki dosa yang belum diampuni dan mesti masuk neraka, apakah api neraka tetap akan meraba dan menghanguskannya sebagaimana orang lain yang berdosa?
Syekh Ali Jaber semasa hidupnya pernah memberikan penjelasan mengenai situasi Ahlul Qur’an yang masih terlibat dalam dosa dan maksiat.
Mengutip website Youtube kanal @fajarsangpengingat, dalam sebuah ceramahnya, ia menyoroti fenomena di mana seseorang yang mempelajari dan menghapal Al-Qur’an masih bisa terjerumus dalam perbuatan maksiat, serta implikasi dari hal tersebut jikalau dihukum oleh Allah.
Syekh Ali Jaber membeberkan bahwa meskipun seseorang ialah Ahlul Quran atau penghafal Al-Qur’an, mereka tetap manusia yang mungkin terjatuh dalam dosa.
“Apabila ada seorang Ahlul Qur’an tapi masih berlaku dosa maksiat, hal ini ialah sebuah kenyataan yang tidak bisa dihindari,” ujar Syekh Ali Jaber.
Ini Energi Al-QUr’an
Ia melanjutkan dengan menekankan bahwa meskipun terjerumus dalam dosa, Al-Qur’an tetap memiliki daya yang luar umum dalam hati seseorang.
“Apabila dihukum oleh Allah untuk masuk neraka sejenak untuk disucikan dan membersihkan dari dosa dan maksiat, neraka bahkan tidak akan sanggup menghanguskan kulitnya,” terang Syekh Ali Jaber.
Menurut Syekh Ali Jaber, daya dan kemuliaan Al-Qur’an dalam hati seorang penghafal membuatnya memiliki perlindungan khusus dari siksaan.
“Dan tidak akan sanggup membakar hatinya karena isinya Al-Qur’an,” ujarnya dengan tegas.
Syekh Ali Jaber menekankan bahwa Al-Qur’an memiliki efek perlindungan yang mendalam pada hati orang-orang yang menghafalnya.
Syekh Ali Jaber juga membeberkan bahwa sanksi di akhirat bagi mereka yang memiliki relasi dekat dengan Al-Qur’an tetap bersifat adil dan penuh beri sayang.
Ini Keutamaan Penghafal Al-Qur’an
“Allah akan membersihkan mereka dari dosa dan maksiat dengan cara yang pantas dengan hikmah-Nya,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa meskipun seseorang yang terlibat dalam dosa mungkin mesti menjalani proses pembersihan, Al-Qur’an memberikan sinar yang tidak akan pernah padam dalam hatinya.
“Penting untuk diingat bahwa Al-Qur’an akan tetap memberikan sinar dan perlindungan yang tidak bisa dihapus oleh neraka,” terang Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber juga mengingatkan bahwa meskipun terjatuh dalam dosa, penghafal Al-Qur’an mesti terus berusaha untuk mengoreksi diri dan meningkatkan mutu ibadahnya.
“Kita mesti terus berusaha untuk mengoreksi diri dan mendekatkan diri terhadap Allah dengan cara yang benar,” ujarnya.
Dengan penjelasan ini, Syekh Ali Jaber berkeinginan supaya orang-orang yang menghapal Al-Qur’an tidak merasa putus hasrat jikalau mereka terjerumus dalam dosa.
“Jangan merasa putus hasrat, karena Al-Qur’an ialah penolong dan penyelamat dalam semua situasi,” imbuhnya.
Ia juga menekankan pentingnya tetap berdoa dan berusaha untuk menjaga relasi yang bagus dengan Allah.
“Tetaplah berdoa dan berusaha untuk menjaga relasi kita dengan Allah supaya selalu dalam lindungan-Nya,” tandas Syekh Ali Jaber.
Via penjelasan ini, diharapkan para penghafal Al-Qur’an bisa merasa lebih tenang dan yakin akan perlindungan dan beri sayang Allah, meskipun mereka masih menghadapi berbagai kesulitan dan dosa. Syekh Ali Jaber mengajak semua untuk terus berjuang dan mengoreksi diri dalam pencarian ridha Allah.